Pages

Tuesday, September 16, 2014

Contoh-contoh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008


Walaupun saya bukan seorang pakar dalam masalah ini, demi mengisi kekosongan dalam sub forum usaha kecil dan menengah, maka saya beranikan diri membuat thread ini,Pertama sekali saya akan menggunakan istilah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bukan hanya Usaha kecil dan menengah, ini merujuk pada kriteria dan pengertian yang digunakan pada Undang-undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Jadi ada yang dinamakan Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Usaha Menengah dan masing-masing kriteria usaha tersebut memiliki pengertian dan batasan pada jumlah nominal asset dan omzet.


Dibawah ini adalah klasifikasi dan contoh-contoh usaha mikro, kecil, dan menengah berdasarkan pada, Uundang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM):


1.     Usaha Mikro
Usaha mikro adalah usaha yang mempunyai kekayaan bersih paling banyak Rp.50.000.000, dan penjualan per-tahun dibawah Rp.300.000.000. Contoh dari usaha mikro ini adalah:
a.     Penjual gorengan
b.     Penjual barang-barang islami sewaktu jumatan
c.      Tukang ojek
d.     Jasa reparasi barang elektronik


2.     Usaha Kecil
Usaha kecil adalah usaha yang mempunyai kekayaan bersih dari Rp.50.000.000 sampai Rp.500.000.000, dan penjualan per-tahunnya dari Rp.300.000.000 sampai Rp.2.500.000.000. Adapun contoh dari usaha diatas adalah:
a.     Boutique fashion
b.     Bengkel sparepart dan reparasi
c.      Jasa salon perawatan
d.     Jasa antar jemput sekolah


3.     Usaha Menengah
Usaha tingkat terakhir dari materi UMKM ini bercirikan mempunyai kekayaan bersih sebesar Rp. 500.000.000 sampai Rp.10.000.000.000 dan penjualan per-tahun dari Rp.2.500.000.000 sampai Rp.50.000.000.000. Contoh dari usaha menengah yang telah dijelaskan diatas adalah:
a.     Bisnis jual beli besi tua skala menengah
b.     Pertania, peternakan, perkebunan skala menengah
c.      Jasa penyewaan truck/Trucking/Transportasi logistic

d.     Bisnis jual beli mobil

Friday, August 29, 2014

Cerita Hidup Bustaman (Pendiri Rumah Makan Padang "Sederhana") Seangat Menginspirasi

Rumah Masakan Padang “Sederhana”

Nama : H Bustaman
Asal : Sumatra Barat, Indonesia
Trick Sukses : Berani bertanya, Berani Mencoba, Tidak mudah putus asa

H Bustaman, Lahir dan dibesarkan di Lubuk Jantan, Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat. Saat ramaja Bustaman memutuskan untuk keluar dari kampong halamannya menuju Jambi pada tahun 1955, Bustaman yang hanya lulusan kelas 2 SR(Sekolah Rakyat) mencoba mengadu nasibnya disana. Mulai dari bekerja di kebun karet, menjual koran, menjadi tukang cuci piring, sampai berdagang asongan.

Keberanian mengadu nasib, menghantarkannya untuk pergi ke Jakarta, pada tahun 1970. Bustaman tinggal bersama adik iparnya di daerah Matraman. “pilihan saya saat itu adalah berjualan rokok dengan gerobak di pinggir jalan.” Tutur pria asal Minang tersebut.

Pada tahun 1975 ada peristiwa yang melibatkan etnis minang dengan preman setempat, hal tersebut membuat Bustaman menyelamatkan diri ke daerah pejompongan. Didaerah baru tersebut Bustaman tetap mebuka warung rokok 24jam.

Dikarenakan pengahsilan dagang rokoknya lebih sedikit dari sebeleumnya, Bustaman memutuskan untuk mebuka usaha makanan. “Saya menyewa lapak seluas satu kali satu meter di pinggir jalan seharga Rp3.000.” kata Bustaman. Sekarang masalah yang dihadapi adalah Bustaman tidak bisa memasak, dia hanya berbekal dari rumah makan yang dulu, tempat dia bekerja.

Hari pertama usaha masakannya membuahkan hasil yang kurang baik, pendapatannya hanya Rp.425 sedangkan modal awal Rp.13.000. “Saya juga mengutang beras, minyak dan beberapa kebutuhan lain kepada tetangga,” kata Bustaman.

Dengan tekad yang kuat Bustaman tetap meneruskan usahanya itu. Satu minggu kemudian, ia berniat untuk mencoba masakan lain khas Solok, Sumatra, di sekitar Bendungan Hilir. “Saya coba masakannya ternyata enak.” tuturnya. Bustaman-pun memberanikan diri untuk bertanya resep kepada pemasaknya, yang langsung ia coba buat sendiri.

Hasil dari resep tersebut langsung terlihat, sedikit demi sedikit konsumen berdatangan ke warungnya yang kecil. Namun jalan tak semulus yang diharapkan, cobaan-pun datang, penertiban didaerah Benhil oleh Satpol PP membuat gerobak makanan Bustaman diangkut.

Bustaman tidak menyerah, dia membuka kembali warung makanan ditempat yang telah di tetapkan pemerintah, dengan sewa Rp750/lapak. Diapun langsung menyewa 2 lapak yang diinginkannya.

Hari demi hari bustaman dibanjiri keuntungan, kesuksesan telah menanti didepan. Namun sekali lagi sayang, masalah tetap menghampirinya. Kali ini permasalahan muncul dari saudaranya. Bustaman memiliki hutang sebesar Rp.15.000  kepada saudaranya itu. Melirik warung bustaman dibanjiri pembeli, saudaranyapun menginginkan warung tersebut. “Awal membuka lapak baru saya memang meminjam uang sebesar Rp15.000 kepada Tante, tetapi itu sudah saya bayar,” tutur Bustaman. Urusan sengketa ini bahkan melibatkan kepolisian.

Bustaman akhirnya mengalah melepas lapak tersebut dan membeli lapak baru tepat di seberang lapak lama. Tuhan memang Maha Adil, warung barunya tetap lebih laris dari warung tantenya. “Baru sebentar menikmati rezeki, musibah datang kembali,” kata Bustaman. “Tempat tinggal saya di Pejompongan terbakar.”

Yang bisa diselamatkan Bustaman hanya istri, anak dan gerobak dagangnya. “Saya lalu tinggal di rumah salah satu suplier bahan masakan saya,” tutur Bustaman. Ia mulai menyewa kios ketika Pasar Bendungan Hilir selesai dibangun pada 1974 dengan harga sewa Rp15.000. “Tahun 1975 saya membuka cabang di Roxy mas,” katanya.


Kini Bustaman sudah bisa menikmat hasil jerih payahnya. Rumah Makan Padang Sederhana miliknya sudah tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia hingga Malaysia, baik atas nama sendiri maupun investor melalui sistem franchise.

Cerita Hidup Soichiro Honda (Honda Co. Founder) Sangat Menginspirasi

Honda Motor Company

Nama : Soichiro Honda
Asal : Shizuoka, Jepang
Trick Sukses : Berani bermimpi, Kreatif, Kerja keras, dan Tangguh

“Berawal Dari Mimpi”, ya ternyata slogan tersebut benar-benar nyata, telah dibuktikan oleh seseorang yang kini produknya dinikmata oleh setiap orang dibelahan dunia. Soichiro Honda, dia berani bermimpi, bekerja keras, dan tangguh.

Soichiro Honda lahir di desa Komyo, Shizuoka, Jepang pada 17 November 1906 dari pasangan Gihei Honda dan istrinya Mika. Ayah Soichiro hanya seorang tukang besi, dan tidak memiliki kisah sukses. Tempat tinggal merekapun didaerah terpencil, yang minim sekali sarana dan obat-obatan, hal itu membuat hidupnya tidak mudah, Tapi Soichiro mempunyai mimpi yang tinggi.

Shoichiro kecil memiliki kebiasaan membantu ayahnya memperbaiki alat-alat pertanian sebelum berangkat sekolah, dan ia pun bisa sampai berjam-jam untuk memperhatikan cara kerja sebuah mesin penggiling padi. Hal itu menunjukkan kesukaanya pada mesin dan otomotif sejak kecil. Ketika Soichiro berumur 8 tahun, ia nekat bersepada sejauh 10 mil hanya untuk melihat pesawat terbang. Pada usia 12 tahun dia berhasil menciptakan rem kaki untuk sepeda.

Di usia 15 tahun, Soichiro memutuskan untuk hijrah ke Tokyo guna mencari kerja. Dia diterima di hart sokay company sebagai cleaning service merangkap pengasuh bayi bosnya. Sampai akhirnya, bakat soichiro dibidang mesin terlihat oleh bosnya saat memperhatikan kejeniusan Soichiro dalam bidang mesin. Hal itu membuat atasannya senang dengannya.

6 tahun berlalu, dan pangkat Soichiro-pun terus naik. Di usia yang ke 21, bosnya ingin mendirikan kantor cabang di Hamamatsu, dan Soichiro dipilih untuk memimpin kantor cabang tersebut. Disana prestasi Soichiro terus meningkat, ia berani mengambil order reparasi yang ditolak oleh bengkel lain. Hasil pekerjaanya cepat dan tepat, membuat kreatifitas Soichiro bertambah.

Velg berjari-jari logam yang kita nikmati saat inilah hasil kreatifitas Soichiro Honda pada usia 30 tahunnya. Pada zaman itu mobil-mobil masih memakai velg berbahan dasar kayu, hal itu membuatnya mudah terbakar dan tidak mampu menahan getaran. Penemuan Soichiro itu menjadi hak paten pertamanya.

Pada tahun 1938, Soichiro memutuskan untuk mengundurkan diri dari kantor ia bekerja. Setelah itu Soichiro memutuskan untuk membangun usaha pembuatan ring piston, namun sayang ring pistonnya ditolak oleh Toyota, dikarenakan kualitas ring piston itu dianggap tidak memenuhi syarat.

Kegagalan-pun menimpa Soichiro, yang menyebabkan dia jatuh sakit. Teman- temannya dikantor dulu menyesalkan Honda mengundurkan diri dari kantornya dulu. Tetapi Honda bangkit, ia tidak mau terlalu lama menikmati kegagalannya tersebut.

Soichiro memutuskan untuk kuliah, guna memperbaiki ring piston ciptaanya itu. Sampai akhirnya ada titik terang untuk soichiro. Ring piston ciptaannya diterima Toyota, yang langsung memberikan kontrak. Disaat mimpinya hampir menjadi kenyataan, pemerintah Jepang tidak memberikan modal usaha untuk industri, dikarenakan jepang berada dalam masa siap perang. Walaupun begitu Soichiro tetap ingin mendirikan pabrik, ia memutar otak lalu menemukan jalan keluar. Ia bergegas meminjam dana dari sekelompok orang untuk membangun pabrik, namun tak berujung indah. Pabriknya terbakar 2 kali setelah meletusnya perang dunia ke II.

Sekali lagi, Soichiro Honda tidak patah semangat. Setelah perang dunia ke II selesai, Soichiro mengumpulkan mesin-mesin bekas perang, lalu dia membuat sepeda yang memiliki mesin, Soichiro merangkainya sedemikian rupa hingga akhirnya sepeda itu dapat berjalan menggunakan mesin, ciptaannya kali ini menjadi cikal bakal sepeda motor zaman sekarang. Penemuannya mendapat respond baik di daerah tempat tinggalnya. Tanpa berfikir panjang ia pun mendirikan pabrik bernama Honda Motor Company pada 24 September 1948, dan produk pertamanya diberi nama “Dream” dengan slogan perusahaanya “The Power of Dream”.

Dengan cerita nyata diatas, Soichiro Honda dapat membuktikan kepada kita semua, bahwa orang miskin, kampungan, tak berpendidikan tinggi sekalipun tetap bisa sukses, bahkan dipandang di seluruh belahan dunia.

Soichiro pernah berkata : “Orang melihat kesuksesan saya yang hanya 1%. Tetapi mereka tidak melihat 99% kegagalan saya.” Pesan dari Soichiro Honda : “Ketika Anda mengalami kegagalan, mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru dan berusahalah untuk merubah mimpi itu menjadi kenyataan.”


Pengertian Dan Contoh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

Dibawah ini adalah pengertian dan contoh-contoh usaha mikro, kecil, dan menengah:

1.     Usaha Mikro
Usaha mikro adalah usaha yang mempunyai kekayaan bersih paling banyak Rp.50.000.000, dan penjualan per-tahun dibawah Rp.300.000.000. Contoh dari usaha mikro ini adalah:
a.     Penjual gorengan
b.     Penjual barang-barang islami sewaktu jumatan
c.      Tukang ojek
d.     Jasa reparasi barang elektronik

2.     Usaha Kecil
Usaha kecil adalah usaha yang mempunyai kekayaan bersih dari Rp.50.000.000 sampai Rp.500.000.000, dan penjualan per-tahunnya dari Rp.300.000.000 sampai Rp.2.500.000.000. Adapun contoh dari usaha diatas adalah:
a.     Boutique fashion
b.     Bengkel sparepart dan reparasi
c.      Jasa salon perawatan
d.     Jasa antar jemput sekolah

3.     Usaha Menengah
Usaha tingkat terakhir dari materi UMKM ini bercirikan mempunyai kekayaan bersih sebesar Rp. 500.000.000 sampai Rp.10.000.000.000 dan penjualan per-tahun dari Rp.2.500.000.000 sampai Rp.50.000.000.000. Contoh dari usaha menengah yang telah dijelaskan diatas adalah:
a.     Bisnis jual beli besi tua skala menengah
b.     Pertania, peternakan, perkebunan skala menengah
c.      Jasa penyewaan truck/Trucking/Transportasi logistic

d.     Bisnis jual beli mobil