Pages

Friday, August 29, 2014

Cerita Hidup Soichiro Honda (Honda Co. Founder) Sangat Menginspirasi

Honda Motor Company

Nama : Soichiro Honda
Asal : Shizuoka, Jepang
Trick Sukses : Berani bermimpi, Kreatif, Kerja keras, dan Tangguh

“Berawal Dari Mimpi”, ya ternyata slogan tersebut benar-benar nyata, telah dibuktikan oleh seseorang yang kini produknya dinikmata oleh setiap orang dibelahan dunia. Soichiro Honda, dia berani bermimpi, bekerja keras, dan tangguh.

Soichiro Honda lahir di desa Komyo, Shizuoka, Jepang pada 17 November 1906 dari pasangan Gihei Honda dan istrinya Mika. Ayah Soichiro hanya seorang tukang besi, dan tidak memiliki kisah sukses. Tempat tinggal merekapun didaerah terpencil, yang minim sekali sarana dan obat-obatan, hal itu membuat hidupnya tidak mudah, Tapi Soichiro mempunyai mimpi yang tinggi.

Shoichiro kecil memiliki kebiasaan membantu ayahnya memperbaiki alat-alat pertanian sebelum berangkat sekolah, dan ia pun bisa sampai berjam-jam untuk memperhatikan cara kerja sebuah mesin penggiling padi. Hal itu menunjukkan kesukaanya pada mesin dan otomotif sejak kecil. Ketika Soichiro berumur 8 tahun, ia nekat bersepada sejauh 10 mil hanya untuk melihat pesawat terbang. Pada usia 12 tahun dia berhasil menciptakan rem kaki untuk sepeda.

Di usia 15 tahun, Soichiro memutuskan untuk hijrah ke Tokyo guna mencari kerja. Dia diterima di hart sokay company sebagai cleaning service merangkap pengasuh bayi bosnya. Sampai akhirnya, bakat soichiro dibidang mesin terlihat oleh bosnya saat memperhatikan kejeniusan Soichiro dalam bidang mesin. Hal itu membuat atasannya senang dengannya.

6 tahun berlalu, dan pangkat Soichiro-pun terus naik. Di usia yang ke 21, bosnya ingin mendirikan kantor cabang di Hamamatsu, dan Soichiro dipilih untuk memimpin kantor cabang tersebut. Disana prestasi Soichiro terus meningkat, ia berani mengambil order reparasi yang ditolak oleh bengkel lain. Hasil pekerjaanya cepat dan tepat, membuat kreatifitas Soichiro bertambah.

Velg berjari-jari logam yang kita nikmati saat inilah hasil kreatifitas Soichiro Honda pada usia 30 tahunnya. Pada zaman itu mobil-mobil masih memakai velg berbahan dasar kayu, hal itu membuatnya mudah terbakar dan tidak mampu menahan getaran. Penemuan Soichiro itu menjadi hak paten pertamanya.

Pada tahun 1938, Soichiro memutuskan untuk mengundurkan diri dari kantor ia bekerja. Setelah itu Soichiro memutuskan untuk membangun usaha pembuatan ring piston, namun sayang ring pistonnya ditolak oleh Toyota, dikarenakan kualitas ring piston itu dianggap tidak memenuhi syarat.

Kegagalan-pun menimpa Soichiro, yang menyebabkan dia jatuh sakit. Teman- temannya dikantor dulu menyesalkan Honda mengundurkan diri dari kantornya dulu. Tetapi Honda bangkit, ia tidak mau terlalu lama menikmati kegagalannya tersebut.

Soichiro memutuskan untuk kuliah, guna memperbaiki ring piston ciptaanya itu. Sampai akhirnya ada titik terang untuk soichiro. Ring piston ciptaannya diterima Toyota, yang langsung memberikan kontrak. Disaat mimpinya hampir menjadi kenyataan, pemerintah Jepang tidak memberikan modal usaha untuk industri, dikarenakan jepang berada dalam masa siap perang. Walaupun begitu Soichiro tetap ingin mendirikan pabrik, ia memutar otak lalu menemukan jalan keluar. Ia bergegas meminjam dana dari sekelompok orang untuk membangun pabrik, namun tak berujung indah. Pabriknya terbakar 2 kali setelah meletusnya perang dunia ke II.

Sekali lagi, Soichiro Honda tidak patah semangat. Setelah perang dunia ke II selesai, Soichiro mengumpulkan mesin-mesin bekas perang, lalu dia membuat sepeda yang memiliki mesin, Soichiro merangkainya sedemikian rupa hingga akhirnya sepeda itu dapat berjalan menggunakan mesin, ciptaannya kali ini menjadi cikal bakal sepeda motor zaman sekarang. Penemuannya mendapat respond baik di daerah tempat tinggalnya. Tanpa berfikir panjang ia pun mendirikan pabrik bernama Honda Motor Company pada 24 September 1948, dan produk pertamanya diberi nama “Dream” dengan slogan perusahaanya “The Power of Dream”.

Dengan cerita nyata diatas, Soichiro Honda dapat membuktikan kepada kita semua, bahwa orang miskin, kampungan, tak berpendidikan tinggi sekalipun tetap bisa sukses, bahkan dipandang di seluruh belahan dunia.

Soichiro pernah berkata : “Orang melihat kesuksesan saya yang hanya 1%. Tetapi mereka tidak melihat 99% kegagalan saya.” Pesan dari Soichiro Honda : “Ketika Anda mengalami kegagalan, mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru dan berusahalah untuk merubah mimpi itu menjadi kenyataan.”


No comments :